Minggu, 24 Juli 2016

PESONA PRISKAT: “PANCA KESAKSIAN SEORANG PRIA SEJATI KATOLIK”



Berbicara tentang sebuah pesona tentu menarik untuk disimak. Pengalaman keterpesonaan itulah yang kualami selama mengikuti “Camp Pria Sejati Katolik” yang diselenggarakan oleh team dari Keuskupan Bogor. Para pria sejumlah 60 orang digembleng dalam Camp ini sejak tanggal 24 hingga 26 April 2015. Di dalam “Camp Pris-kat” itu terjadi “mukjizat” perubahan. Pada hari pertama terlihat wajah-wajah peserta yang mengguratkan keingin-tahuan tentang apa yang akan disuguhkan oleh panitia. Tidak jarang tampak juga wajah yang enggan dan galau untuk memulai retret, lantaran keikut-sertaan dalam retret ini “diceburkan” oleh istri terkasih. Selain karena alasan “tercebur”, para pria ini adalah orang-orang yang selama ini biasa bekerja saban hari, saban pekan. Week-end sambil bermenung tentang diri sendiri dan relasi suami-istri-anak-mertua amat langka diangkat ke tingkat reflektif dalam terang iman katolik dan Firman Tuhan.

Suasana hati dan budi para pria ini kemudian berubah menjadi gembira dan bersukacita tatkala proses retret itu berjalan. Roh Tuhan membuka mata hati dan budi mereka. Melalui kesaksian-kesaksian personal, para pria ini merasakan sentuhan kasih Tuhan. Pengakuan iman membuncah dari mulut mereka: “Tuhan Yesus telah mengubah hidupku”; “Terimakasih Tuhan”; “Maafkan dan ampunilah aku orang berdosa ini”, “Aku mau minta maaf kepada istri dan anakku, mertuaku” dan ungkapan iman sejenisnya. Menyaksikan perubahan ini, aku berseru “Magnificat anima mea Dominum”.

Keterpesonaan lain terletak pada semangat pelayanan para panitia. Mereka secara tertentu sedang menjalani proses menjadi “sejati” sebagai pria bukan sembarang pria, tetapi “pria sejati katolik”. Hal itu tersingkap dalam laku bertanggung jawab, cekatan melayani dan kesungguhan berdoa bagi para peserta. Keteguhan iman mereka terlihat disini. Aku sebagai uskup mereka merasa berbangga mempunyai teman seperjalanan “mengikuti Yesus Tuhan” kita. Selain anggota panitia, para peserta yang semuanya laki-laki ini memperlihatkan proses perubahan yang menarik dan mengesankan. Mereka menjadi pria-pria yang menaruh kepercayaan penuh pada sesamanya. Tak terpancar kecanggungan untuk berbagi kelemahan, keterbatasan diri serta kelebihannya. Para pria ini digembleng bagai kedua belas rasul Yesus. Suara-suara bariton para lelaki ini menggelegar tatkala semua bernyanyi memuji kebesaran Tuhan dan menabur kesaksian benar tentang sentuhan kasihNya yang dirasakan dalam hidup mereka masing-masing.

Tugas Uskup dan pastor: Memberikan dukungan penuh dalam gerakan awam “pria sejati katolik”

Setelah mengikuti retret Camp Pria Sejati Katolik pertama dan kedua di Keuskupan kita ini (Bogor), saya berpendapat bahwa “ Gerakan Pria sejati Katolik” adalah salah satu diantara sekian banyak gerakan kaum awam katolik yang peduli akan implementasi ajaran Gereja Katolik tentang hidup keluarga. Ajaran Gereja Katolik tentang hidup keluarga akan tinggal sebuah teori bila tidak diimplementasikan dalam hidup real-nyata sebuah keluarga. Gerakan ini merupakan usaha-usaha kaum awam untuk mengimplementasikan ajaran Gereja itu. Gerakan ini bertujuan untuk mendampingi, menganimasi, memberi spirit injili, serta menyadarkan laki-laki sebagai bapa keluarga seturut terang Firman Tuhan dan Magisterium Gereja. Melalui permenungan, doa, penyembahan, puji-pujian, mereka diajak agar semakin berperan sebagai orang utusan Tuhan dalam hidup berkeluarga. Gerakan ini membangkitkan semangat bapa-bapa atau pria-pria ini untuk bertobat, lebih bertanggung jawab terhadap keluarganya. Gerakan ini membuat bapa-bapa menyadari peran utama mereka sebagai sumber sukacita bagi istri, anak-anaknya. Gerakan ini membuat bapa-bapa merasakan sentuhan, jamahan, serta cinta Tuhan. Dengan melihat unsur-unsur ini, saya berpendapat bahwa gerakan ini perlu didukung agar denyut penggembalaan Gereja Katolik khususnya di Keuskupan Bogor di bidang hidup berkeluarga berjalan cepat meluas. Sebab awam-awam katolik dibutuhkan untuk menjadi penyebar amanat agung Kristus, yang dicanangkan Yesus dalam Mat 28:19: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu”.

Selain itu, kami mengamati bahwa Gereja katolik kekurangan media khusus untuk mendampingi kaum pria. Kegiatan Pris-Kat ini merupakan salah satu media pendampingan. Para pria perlu dianimasi oleh kaum pria sendiri dalam terang Firman Tuhan dan ajaran Gereja Katolik. Kesadaran pria sebagai pria dan bapa keluarga yang mencintai istri dan anaknya perlu ditanamkan kembali. Jadi inilah media khusus yang perlu dan mesti dikembangkan oleh Gereja Keuskupan Bogor dalam rangka untuk memaksimalkan peran pria-pria sebagai suami katolik. Buah-buah pertobatan suami-suami ini akan berguna untuk menciptakan “Keluarga sebagai sumber sukacita Injili” bagi istri-anak-anak, mertua.

Point-point yang menarik dan perlu dipelajari lebih lanjut dalam “Camp Pria Sejati Katolik”

Ada banyak tema disuguhkan selama retret “Camp Pris-kat” ini. Saya akan mengangkat beberapa topik yang penting dalam rangka menganimasi peran pria-pria katolik.
Topik pertama berkaitan dengan tema “Hukum Maksimal”. Melalui topik ini, para pria diajak untuk memaksimalkan diri sebagai seorang pria sejati. Disuguhkan hal-hal konkret yang menghalangi pertumbuhannya secara maksimal. Semboyan “Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama” ditandaskan agar pria-pria ini berjuang dan berusaha menjadi serupa dengan Kristus. Hal ini diimplementasikan dalam peran mereka sebagai bapa keluarga yang mencintai, mengasihi dan melindungi istri dan anak-anak mereka. Mereka bukanlah “tuan-tuan” besar yang hanya memerintah istri dan anak mereka. Sebagai suami, mereka harus berusaha menjadi serupa dengan Kristus yang mengasihi Gerejanya dengan pengurbanan yang tulus.

Topik penting lainnya ialah keterbukaan dan kesepuluh perintah Allah. Ditekankan bahwa kesepuluh perintah Allah bukanlah suatu undangan yang boleh diterima atau ditolak. Perintah Allah adalah perintah untuk dilaksanakan. Maka para pria dibentuk menjadi “serdadu Kristus” yang siap melaksanakan Firman Tuhan, seperti hal melayani, mengasihi, mengampuni. Semangat keterbukaan terhadap istri dan anak perlu diterapkan dalam relasi, komunikasi dialogis. Selain itu, para pria ini diarahkan bukan saja menjadi pembaca, pendengar Firman Tuhan, tetapi mereka menjadi pelaksana firman Tuhan.

Topik penyembuhan dan pembebasan dari luka-luka dosa juga merupakan point penting diberikan dalam retret ini. Para pria ini disadarkan akan luka-luka yang mereka alami dan luka-luka batin yang mereka lakukan terhadap istri-anak atau orang tua mereka. Dalam terang Firman Tuhan, luka-luka ini dikupas, dikuliti untuk dibebaskan oleh Tuhan sendiri. Maka Roh Kasih Tuhan menggerakkan hati para pria ini untuk mengakui keberdosaannya dan menyesali, serta bertekad untuk memperbaikinya. Pengampunan masal dihadapan Tuhan dilaksanakan. Kemudian diteruskan dengan penerimaan sakramen Pengakuan Dosa.

Topik penyembahan dan pujian akan kebesaran kasih Tuhan diramu dalam suasana doa serta lantunan lagu-lagu pujian, diselingi dengan kesaksian hidup para peserta retret. Pentahtaan sakramen Mahakudus di ruang Adorasi memberi warna tersendiri, sehingga kehadiran Tuhan sungguh dirasakan.

Topik menjadi suami bertanggung jawab juga mendapat sorotan berarti. Pria-pria disadarkan akan peran mereka sebagai imam dalam rumah tangga dan kepala rumah tangga yang bertanggung jawab untuk terus berfungsi sebagai sumber yang baik bagi keluarga (berdoa, mendengarkan, melayani), menjadi penopang bagi istri-anak, menjadi pengelola hidup bersama (maintainer).

Rencana dan Kebijakan Keuskupan Bogor terkait gerakan “Pria Sejati Katolik”
Mengembangkan gerakan “Pria Sejati Katolik” sebagai bagian dari program kerja Komisi Keluarga. Komisi Keluarga Keuskupan perlu mendorong para suami dan didukung oleh istri mereka, agar mengembangkan diri melalui gerakan Camp Pris-Kat ini.

Dalam membantu misi Komisi Keluarga, gerakan PrisKat dan dikait-eratkan dengan gerakan “catholic wise woman ” (pendampingan istri-istri) dipercayakan kepada Paroki Maria Bunda Segala Bangsa – Kota Wisata – Cibubur. Paroki ini perlu memberikan prioritas pastoral pendampingan suami-suami dan istri-istri. Maka pastoral Keluarga dengan pendekatan “Pris-Kat” dan “Catholic Wise Woman” dikembangkan oleh paroki ini ke seluruh paroki di Keuskupan ini.

Gerakan Priskat itu perlu dilakukan dengan spirit “inklusif”, dalam artian aktivis-aktivis Pris-Kat perlu membangun kerjasama dengan gerakan awam lainnya yang berbasis perhatian kepada keluarga, seperti ME, Catholic Wise Woman, Wanita Bijak, dll; serta gerakan awam berbasis Alkitab, seperti KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi), SEP (Sekolah Evangelisasi Pribadi) dan KPKS (Kursus Pendalaman Kitab Suci).
Gerakan-gerakan animasi hidup berkeluarga seturut Firman Tuhan seperti ME, Pris-Kat, Catholic Wise Woman, Wanita Bijak dll, perlu mendapat dukungan moril dan finansial dari paroki-paroki. Artinya, pastor paroki dan dewan pastoral paroki perlu merencanakan dan menata agar keluarga-keluarga di parokinya pernah mengikuti retret yang bertujuan pemantapan hidup berkeluarga. Subsidi finansial perlu diatur oleh Dewan Keuangan Paroki agar pengalaman perubahan yang disediakan oleh gerakan-gerakan ini dapat dirasakan oleh banyak keluarga-keluarga di Keuskupan ini, yang kebanyakan pendapatan ekonominya hanya cukup untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan primer hidup keluarga yang normal, seperti kebutuhan sandang-pangan, biaya sekolah. Sedangkan untuk kegiatan pemantapan hidup rohani mereka, tampaknya keuskupan dan paroki perlu membantunya.

Konklusi: Panca Kesaksian Priskat: Aku bersaksi sebagai Pria Sejati Katolik
Mengikuti dinamika retret Pris-Kat serta menyaksikan animo para pria ini, saya merumuskan apa yang kami sebut “Panca Kesaksian Priskat”. Panca kesaksian ini merupakan penegasan tekad para pria ini untuk menjadi “saksi-saksi” Kristus. Mereka bukan lagi sebagai penonton, tetapi sebagai pelaksana perintah Kristus dalam peran mereka sebagai suami-suami Katolik.

Panca-kesaksian Priskat itu berbunyi:

1. Aku bersaksi bahwa Tuhan Yesus menjamah, mengasihi aku.
2. Aku bersaksi bahwa aku adalah imam keluarga yang mesti berperan sebagai sumber yang baik,  penopang, pengelola hidup keluargaku.
3. Aku bersaksi bahwa Persatuan suami istri adalah harga mati yang harus kuperjuangkan dengan penuh kasih dan pengurbananku.
4. Aku bersaksi bahwa istriku adalah hadiah terindah dari Tuhan dan Aku bertanggung jawab terhadap  keselamatan fisik-rohani istri dan anak-anakku.
5. Aku bersaksi hukum cintakasih Yesus adalah pedoman keluargaku.

Artikel ini diambil dari  
http://keuskupanbogor.org/pesona-priskat-panca-kesaksian-seorang-pria-sejati-katolik/

Sabtu, 23 Juli 2016

APA ITU CAMP PRISKAT



CAMP PRIA SEJATI KATOLIK

Camp PRIASEJATI KATOLIK atau Catholic Men’s Ministry (CMM) diadopsi dari CMN ( Christian Men’s Network) Amerika yang didirikan oleh Edwin Louis Cole th. 1977 sementara di Indonsia masuk th. 1997 dan diresmikan secara internasional th. 1999. Sampai saat ini kegiatan Camp Pria Sejati telah diselenggarakan dengan melibatkan lebih dari 1000 gereja di 29 propinsi dan ratusan ribu pria telah dipulihkan dan dampaknya ketika pria berubah maka seluruh keluargapun diberkati, “Beautiful Family beautiful Church”. Namun, CAMP PRIA SEJATI BUKANLAH milik GEREJA semata-mata, meskipun diselenggarakan oleh Gereja namun terbuka bagi setiap orang dari berbagai agama maupun aliran kepercayaan lainnya.

Pada akhir Januari 2014 dalam kesempatan Pertemuan Pembinaan Keluarga di Cilember Bogor, telah diperkenalkan untuk pertama kalinya pada Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur (waktu itu belum ditahbiskan). Untuk kemudian dilanjutkan oleh teman-teman dari MBSB. Bapa Uskup tertarik dan memasukkan pria sejati sebagai bagian dari kegiatan Komisi keluarga Keuskupan Bogor. Puji Tuhan, mulai November 2014 CAMP PRIASEJATI KATOLIK sudah direstui oleh Bapa Uskup dan boleh diselenggarakan di Keuskupan Bogor dibawah Komisi Keluarga dengan berbasis di Gereja Katolik Paroki St. Bunda Maria Segala Bangsa (MBSB), Kota Wisata. RD. Ridwan Amo ditugaskan langsung untuk menjadi Pastor Moderator bagi Camp Pria Sejati di Keuskupan Bogor.

Apa itu CAMP PRIA SEJATI KATOLIK ?

Camp Pria Sejati Katolik semacam retret yang bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada para pria, agar menjadi pria seperti yang (ditafsirkan) diajarkan oleh Kitab Suci serta diajarkan bagaimana membangun keluarga Katolik yang harmonis yang diberkati Tuhan. Camp ini berangkat dari suatu keprihatinan terhadap rapuhnya lembaga perkawinan Kristen akibat perkembangan teknologi dan sikularisasi yang kebablasan (tingginya angka perceraian, hubungan sex bebas antar jenis maupun sesama jenis dll) disamping kurangnya pemahaman para pria mengenai bagaimana membangun keluarga menurut Alkitab. Akibatnya banyak para pria kehilangan jati dirinya yang mengakibatkan keluarga tidak atau kurang harmonis.

BENGKEL PEMULIHAN KELUARGA

Retret ini beda dengan retret biasanya karena dalam retret ini Tuhan betul betul hadir dan dihadirkan ditengah ditengah tengah kita melalui lagu lagu pujian, kesaksian kesaksian , melalui pengajaran akan firmanNya sehingga kehadiran Tuhan nyata untuk memulihkan, menyembuhkan bagi seluruh peserta yang MEMBUKA DIRI DAN BERSERAH DIRI padaNya, mau bertobat, mau mengampuni, mau mendengar, mau melayani dan terutama MAU BERUBAH (Perubahan Bukanlah suatu perubahan sampai terjadi perubahan). Melalui retret ini peserta akan pulang dengan membawa berkat bagi keluarganya. Dalam bengkel ini Tuhan sendiri yang jadi montirnya dan para petugas, fasilitator, tim doa hanya pelayan pelayan-Nya.

SUATU GERAKAN ROH KUDUS

Kegiatan ini boleh dikatakan sebagai gerakan Roh Kudus karena tanpa kehadiran Tuhan Camp ini tidak berarti apa apa karena peperangan rohani dalam camp ini begitu nyata.. Dari berbagai pengalaman ternyata Tuhan hadir dengan tidak membeda bedakan agama, suku maupun warna kulit bahkan Tuhan tidak membeda bedakan WARNA TEOLOGI dari Gereja yang mengusungNya. Dalam Camp ini TUHAN HADIR DENGAN MENUNJUKKAN KASIHNYA YANG MAHA DAHSYAT.


pria sejati kristen-pria sejati katolik-pria sejati katolik dr lauren-priskat-priskat bogor-priskat jakarta- pria sejati camp-camp pria sejati-camp pria sejati kristen-camp pria sejati katolik-camp priskat- camp pria sejati 2017-camp pria sejati kristen 2017-camp pria sejati katolik 2017- jadwal camp pria sejati 2017-pria sejati menurut alkitab-5 dosa pria sejati-materi camp pria sejati-ciri ciri pria sejati-cara menjadi pria sejati-pria sejati-lelaki sejati-laki-laki sejati-gambar pria sejati-kata kata bijak lelaki sejati-cara menjadi pria sejati-ciri pria sejati-kata kata lelaki sejati-kata kata pria sejati-ciri ciri laki laki setia-kata pria sejati-komunitas pria sejati-kata bijak untuk pria sejati-prinsip laki laki sejati-ciri laki laki sejati-tips menjadi pria sejati-kata kata bijak tentang pria sejati-cara jadi lelaki sejati-logo pria sejati-pria sejati itu seperti apa-arti laki laki sejati-sifat pria sejati-laki laki sejati adalah-sifat lelaki sejati-pria karismatik-ayat lelaki sejati-ciri lelaki sejati-arti pria sejati-pria sejati menurut alkitab-pria bijaksana-cara menjadi lelaki sejati-menjadi laki laki sejati-menjadi pria sejati-pria katolik